Muda dan Pemberani, Inilah Sosok Usamah bin Zaid

Usamah bin Zaid dalam usia muda ditunjuk oleh Rasulullah SAW memimpin pasukan. Rep: mgrol 154/ Red: Hasanul Rizqa Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Usamah bin Zaid adalah salah satu tokoh muda yang memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Ia merupakan putra Zaid bin Haritsah, sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang juga dikenal sebagai anak angkat beliau. Ibunya adalah Ummu Aiman, seorang wanita mulia yang juga menjadi pengasuh Rasulullah ﷺ di masa kecilnya.

Usamah bin Zaid tumbuh dalam lingkungan yang dekat dengan Rasulullah ﷺ. Beliau menyayangi Usamah sebagaimana menyayangi cucu-cucunya, Hasan dan Husain. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah mendudukkan Hasan di atas paha kanannya dan Usamah di atas paha kirinya, kemudian beliau berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah mereka."

Meskipun usianya masih muda, Usamah bin Zaid menunjukkan keberanian yang luar biasa. Saat usianya menginjak 11 tahun, Usamah sudah ikut berjihad dalam perang Khandaq. Setelah itu saat berumur 15 tahun, Rasulullah menunjuk Usamah untuk mendampingi ayahnya, Zaid bin Haritsah dalam perang Mut’ah.

Salah satu momen penting dalam hidupnya adalah ketika Rasulullah ﷺ menunjuknya sebagai panglima pasukan besar untuk memimpin ekspedisi ke wilayah Syam (Romawi Timur) pada bulan Safar tahun 11 Hijriyah untuk menyerang Raja Romawi yang dulu menerima ajakann Rasulullah untuk masuk Islam, Namun ia murtad dan berpaling, saat itu Usamah berusia 20 tahun.

Namun, sayangnya belum pasukan itu berangkat, Rasulullah ﷺ menghembuskan nafas terakhir. Ini membuat keberangkatan pasukan harus ditunda terlebih dahulu. Mereka menunggu pergantian kepemimpinan umat.

Setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi khalifah, para sahabat berdiskusi untuk menggantikan Usamah sebagai panglima perang, karena mengingat usia Usamah masih sangat muda dan masih banyak tokoh senior lainnya. Namun, Abu Bakar menolak saran tersebut dan tetap memberangkatkan pasukan Usamah.

Bersama pasukannya, Usamah bergerak cepat meninggalkan Madinah menuju perbatasan Syam. Setelah melewati beberapa daerah yang masih tetap memeluk Islam, akhirnya mereka sampai di Wadilqura. Dengan strategi perang yang matang, pasukan Muslimin ini mampu mengalahkan musuh secara cepat.

Setelah 40 hari kemudian, Usamah dan pasukannya kembali ke Madinah dengan membawa sejumlah harta rampasan perang serta tanpa jatuh korban satu pun. Sejak saat itu, putra Ummu Aiman tersebut disegani oleh para sahabat.

Ekspedisi yang berjalan sukses ini tentu kian membawa kehormatan besar bagi umat Islam. Keberhasilan Usamah membuktikan bahwa keputusan Rasulullah ﷺ adalah tepat.Rol

No comments: