Peristiwa Ini Jelaskan Mengapa Ali Bin Abi Thalib Dijuluki Sebagai Gerbang Ilmu

Ali Bin Abi Thalib dikenal seagama sosok pecinta ilmu Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah Ilustrasi belajar ilmu agama. Ali Bin Abi Thalib dikenal seagama sosok pecinta ilmu
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi belajar ilmu agama. Ali Bin Abi Thalib dikenal seagama sosok pecinta ilmu Sayyidina Ali bin Abi Thalid adalah sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, suami dari Fatimah az-Zahra dan ayah dari Hasan dan Husain, cucu-cucu kesayangan Nabi SAW.

Beliau adalah salah satu dari Khulafaur Rasyidin, khalifah keempat setelah wafatnya Rasulullah SAW. 

Sayyidina Ali terkenal dengan keilmuannya yang mendalam, keberaniannya di medan perang, serta kebijaksanaannya dalam memimpin.

Sayyidina Ali menjadi rujukan dalam banyak hal, karena kedekatannya dengan Rasulullah SAW dan pemahamannya yang mendalam tentang ajaran Islam. 

Kecintaannya pada ilmu, keadilannya, dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah menjadikan Ali sebagai sosok yang dihormati dan dipandang sebagai sumber inspirasi bagi umat Islam. Bahkan, Sayidina Ali dijuluki bab al-ilmi (pintu ilmu). 

Lantas mengapa Sayidina Ali disebut sebagai Bab al-Ilmi atau gerbang ilmu?  Julukan tersebut disematkan kepada Sayyidina Ali karena terdapat riwayat sangat terkenal yang disandarkan kepada Nabi SAW di kalangan umat Islam.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘Anhuma, katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أنا مدينة العلم ، وعلي بابها ، فمن أراد العلم فليأته من بابه

“Aku adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya, maka barang siapa yang menghendaki ilmu maka datangilah pintunya.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim, Al Mustadrak No. 4637).

Hadits ini memberikan makna bahwa Sayidina Ali memiliki kedudukan khusus sebagai sahabat yang paling memahami ilmu Rasulullah SAW. Ali dikenal memiliki kecerdasan luar biasa, kebijaksanaan yang mendalam, serta pemahaman agama yang sangat kuat.

Dalam kitabnya Mawa'idzhul Ushfuriyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri mengatakan, ketika orang-orang yang keluar dari agama Islam (kaum murtadin) mendengar hadits di atas, mereka hendak membuat tipu daya dan menguji terhadap Ali.

Mereka seolah tidak memercayai Sabda Rasulullah yang menyebutkan bahwa Sayyidina Ali adalah pintu ilmu. 

Untuk membuktikannya, maka orang-orang murtadin menyiapkan 10 orang terbaik untuk menguji Ali bin Abi Thalib. Setiap dari mereka bertanya tentang suatu permasalahan, yakni apakah ilmu lebih utama daripada harta?

Sayyidina Ali pun mampu menjawab masing-masing pertanyaan mereka dengan jawaban yang berbeda-beda, sehingga mereka pun mengakui bahwa Sayyidina Ali layak dijuluki sebagai Bab al-Ilmi.

Keistimewaan Sayyidina Ali sebagai pintu ilmu juga terlihat dari perannya dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Ia sering dimintai fatwa dan pendapat oleh sahabat lain karena keahliannya dalam hukum dan pemahaman yang luas. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang sangat paham akan nilai-nilai Islam serta pengaplikasiannya dalam kehidupan sosial dan politik umat.

Selain itu, Sayidina Ali banyak meriwayatkan hadits dan memegang peranan penting dalam penyebaran ilmu dan hikmah di kalangan umat Islam. Hal ini menjadikan dirinya sebagai rujukan utama dalam pengetahuan agama setelah Rasulullah SAW, sehingga gelar Bab al-Ilmi melekat pada dirinya sebagai bentuk penghormatan.

Sementara itu juga, Ali merupakan salah satu sahabat Nabi yang dikenal sangat mencintai ilmu, dan kecintaannya pada ilmu adalah salah satu ciri khas yang menonjol dalam kehidupannya. 

Beliau sering mengingatkan pentingnya ilmu dalam berbagai perkataan bijaknya. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah, "Ilmu lebih baik daripada harta, karena ilmu menjagamu sedangkan engkau menjaga harta." Ini menunjukkan bahwa beliau memandang ilmu sebagai sesuatu yang lebih bernilai daripada kekayaan material.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin disebutkan bahwa Sayyidina Ali juga pernah berkata:

  أنا عبد من علمني ولو حرفا واحدا 

Artinya, “Aku adalah hamba bagi siapapun yang mengajarkan ilmu kepadaku, walau hanya satu huruf.”  ROl

No comments: